Sampah Nyaris Tutup Jalan dan Jembatan di Metro Selatan
Juli 18, 2021
Redaksi (586 articles)
0 comments
Share

Sampah Nyaris Tutup Jalan dan Jembatan di Metro Selatan

2 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Buanalampung.com METRO – Persoalan sampah di Kota Metro bagai mengurai benang kusut. Selain minimnya perhatian pemerintah, kesadaran masyarakat akan pentingnya buang sampah pada tempatnya juga menjadi momok yang lambat laun menghantui warga itu sendiri.

Dari pantauan tumpukan sampah di bahu jembatan nyaris menutup Jl. Adipati Raya yang menjadi perbatasan antara Kel. Margorejo, Kec. Metro Selatan dengan Kel. Tejosari, Kec. Metro Timur.

Dilokasi tersebut, tumpukan berbagai jenis sampah itu juga terlihat banyak yang masuk ke bantaran anak sungai. Lokasinya yang sepi diduga menjadi pemicu maraknya warga tak bertanggungjawab yang membuang sampahnya dikawasan tersebut.

Salah seorang pengendara mengaku, kondisi tersebut telah berlangsung lama dan hingga kini diketahuinya belum pernah diangkut kembali.

“Udah lama ini mas, saya itu setiap hari berangkat kerja lewat sini, jadi seingat saya terakhir dibersihkan itu tahun lalu. Sampai sekarang numpuk ini ya tidak pernah dibersihkan,” kata Ari Kurniawan (31) Warga Kel. Tejosari, Kec. Metro Timur, Minggu (18/7/2021).

Ia mengaku, setiap pagi kerap melihat sejumlah kendaraan berhenti dan membuang sampahnya dilokasi tersebut. Tak hanya itu, ia juga mengaku pernah melihat mobil pick up membawa sampah da membuangnya ke sungai.

“Hampir setiap pagi saya berangkat kerja lihat ada orang yang lempar plastik disini terus langsung jalan lagi, rata-rata pakai motor. Kalo pakai mobil pernah lihat sekali, tapi orang buang sampah jeroan sepertinya jeroan sapi itu,” ungkapnya.

Sementara warga setempat berharap pemerintah Kota Metro mengangkut sampah tersebut serta memberi solusi agar sampah tak lagi menumpuk dan mengancam kerusakan lingkungan.

“Mudah-mudahan sampah ini segera diangkut biar bersih. Terus pemerintah kasih solusi agar orang tidak buang sampah sembarangan lagi disini,” ucap Deni (29) Warga Kel. Margorejo, Kec. Metro Selatan yang tinggal dikawasan tersebut.

Terpisah, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Yeri Noer Kartiko membenarkan bahwa tumpukan sampah dikawasan tersebut terakhir diangkut pada tahun 2020 lalu.

“Kalau yang di Jl. Adipati Raya dari pure itu belok kiri, itu sudah pernah kita angkut sampahnya tahun lalu, sudah kita pasangi papan peringatan juga, sudah pernah dijagain juga untuk tidak buang sampah disana. Tapi kayaknya masyarakat disitu juga yang dalam tanda kutip rada bandel dan kurang bisa dikasih tahu,” bebernya.

Ia menilai, menumpuknya sampah dikawasan tersebut akibat minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Padahal, menurutnya hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp. 10 Ribu perbulan maka petugas pengangkut sampah akan mengambil sampahnya setiap seminggu dua kali.

“Kalau mereka memiliki kesadaran yang tinggi, asal disimpan saja sampahnya didepan rumah terus jadi pelanggan kita dan didata pasti di angkut. Karena rata-rata orang yang buang sampah sembarangan di beberapa lokasi tempat buang sampah ilegal itu adalah orang yang malas menjadi pelanggan.Padahal bayar langganan itu hanya Rp. 10 Ribu perbulan,” jelasnya.

Sebelum mengangkut sampah dikawasan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan RT, RW dan Lurah, untuk bergerak bersama mengedukasi masyarakat untuk aktif bergotong-royong menjaga kebersihan lingkungan.

“Kalau kita biarkan juga salah, karena akan menimbulkan beban kepada lingkungan. Nah kemungkinan terbesarnya dalam waktu dekat akan kita angkut tetapi dengan bergotong-royong bersama warga sekitar sebagai upaya perbaikan. Yang terpenting saat ini ialah upaya pencegahan dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak ada lagi warga yang buang sampah sembarangan,” tandasnya. (Red3)

 

Redaksi

Redaksi

Comments

No Comments Yet! You can be first to comment this post!

Write comment