Hobi Cupang Dimasa Pandemi, Jadi Peluang Rezeki
Maret 21, 2021
Redaksi (586 articles)
0 comments
Share

Hobi Cupang Dimasa Pandemi, Jadi Peluang Rezeki

2 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Buana  Media Lampung, METRO – Dari hobi menjadi rezeki, begitu ungkapan kata yang tersemat ketika mendengar cerita Iskandar. Seorang petani betta fish alias ikan cupang Kota Metro yang beromset jutaan rupiah perbulan.

Meski ditengah pandemi Covid-19, peluang akan rezeki dari hobinya itu tak pernah putus. Telaten, itulah prinsip yang selalu dipegang pria 38 tahun tersebut dalam menekuni hobinya budidaya ikan cupang hingga menjadi sumber penghasilan.

Pemilik Pesona Betta Farm Kota Metro ini menceritakan, budidaya ikan hias membutuhkan ketekunan karena bergantung pada momen. Ikan mungil yang dikenal akan keindahan warnanya itu memang sedang menjadi primadona para pecinta ikan hias khususnya sejak situasi pandemi.

“Gampang-gampang susah. Sebenarnya kita melihara momen. Karena trend kan naik turun. Ya kalau pas bisa meledak. Kalau saya karena memang hobi jadi rezeki ya. Jadi ya tekuni saja terus sambil lihat pasar,” ungkap Bapak dua anak tersebut, Minggu (21/3/2021).

Warga Ganjar Agung ini juga mengaku, untuk budidaya cupang tak membutuhkan tempat luas serta modal yang besar. Adapun tahap awal breeding adalah menyiapkan sepasang ikan dan tempat untuk pembuahan.

“Paling penting itu telaten, karena tidak bisa instan untuk dapat hasil yang bagus. Nah, breeding beda-beda ya tiap pembudidaya. Kalau saya langsung dicampur ke baskom diberikan media daun pisang,” ucapnya.

Pria yang mengaku telah tiga tahun menekuni hobi membudidayakan cupang itu menjelaskan, ikan cupang jantan memiliki ciri-ciri sirip melebar, ekor lebar mengembang, tubuh lebih besar, gerakkan lincah dan warna lebih cerah. Sedangkan betina memiliki sirip pendek, ekor lebih pendek, tubuh lebih kecil, gerakkan lamban dan warna kusam.

Ia mengungkapkan, telur cupang akan menetas dalam kurun waktu 24 jam setelah pembuahan. Setelah itu, indukan betina segera dipisahkan. Sebab, yang bertanggung jawab menjaga dan membesarkan anakan adalah cupang jantan.

“Kalau indukan bagus bisa menghasilkan telur 500 sampai 1.000. Nah, biasanya yang jadi itu 70 persen. Tapi itu belum tentu bagus semua. Disortir lagi. Cupang siap jual itu biasanya ukuran M atau 5 sampai 6 bulan umurnya,” tambahnya.

Saat ini, Iskandar telah berhasil menjual cupang keberbagai daerah, baik didalam maupun diluar provinsi Lampung. Dimana pelanggan terbanyak berasal dari pulau Kalimantan. Ia juga memilih media sosial sebagai sarana penjualan, dengan nama pesonabetta82 pada akun instagram.

“Kalau omzet naik turun. Karena itu tadi, ikan hias itu kan berganti-ganti trend. Asal kita bisa jeli saja baca pasar,” bebernya yang mengaku mendapat omzet berkisar Rp 1 hingga 5 juta setiap bulan.

Iskandar juga berpesan kepada setiap penghobi untuk menekuni hal yang disukai. Karena menurutnya, hobi dapat berpeluang mengantarkan rezeki.

“Pada prinsipnya ditekuni, karena setiap hobi yang ditekuni akan berpeluang rezeki. Sehingga dapat menjadi penghasilan tambahan dari hobi itu sendiri. Apapun hobinya yuk terus ditekuni,” ajaknya. (Red3)

 

Redaksi

Redaksi

Comments

No Comments Yet! You can be first to comment this post!

Write comment